Berita

PEMKOT TERNATE - Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si menghadiri Launching Pekan Budaya Kota Rempah yang digelar oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara di Landmark Kota Ternate, Sabtu (13/7/24).

Launching Pekan Budaya Kota Rempah ditandai dengan pemukulan tifa oleh Pj. Gubernur Maluku Utara Drs. Samsuddin Abdul Kadir, M.Si., Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Maluku Utara, Kuswanto, S.S., M.Hum, Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si., perwakilan Wali Kota Tidore kepulauan, serta perwakilan unsur Forkopimda Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate.

Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa pada tahun 2019 ketika dilaksanakan kegiatan ICCN atau kota-kota kreatif di Indonesia yang dipusatkan di Kota Ternate, saat itu mulai dilakukan pengkajian-pengkajian mengenai keunggulan Kota Ternate.

“Saat itu kita berpikir atau memilih kira-kira keunggulan Ternate itu apa? maka dilakukanlah pengkajian-pengkajian, sehingga disepakati bahwa ternyata Ternate cocok sebagai Kota Rempah. Oleh karena itu, kegiatan pada malam hari ini sekaligus memperkuat City Branding Ternate sebagai Kota Rempah,” jelas Wali Kota.

Beliau juga menjelaskan, karena rempah itulah sehingga jejak-jejak masa lalu sampai saat ini masih ada, baik itu di Ternate maupun di Tidore Kepulauan.

“Banyak benteng-benteng peninggalan dari Portugis, Belanda dan Spanyol itu memperkuat bahwa benar kedua daerah ini kalau Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah maka Ternate menempatkan diri sebagai Kota Rempah, sehingga dua kota yang berdekatan ini harus saling menguatkan antara satu dan yang lain,” pungkasnya.

Selanjutnya, beliau berharap khususnya kepada Balai Pelestarian Kebudayaan, nanti pada saat pekan budaya Kota Rempah minimal ada kegiatan-kegiatan Expo dari para UMKM yang berbasis rempah. Sehingga itulah yang nanti memperkuat city branding sekaligus memperkenalkan potensi rempah yang menjadi keunggulan di Moloku Kie Raha.

“Saat ini kita semua sudah menempatkan bahwa rempah dan turunannya sebagai Local Pride atau kebanggaan lokal orang Ternate atau orang Moloku Kie Raha dan sudah menyatakan bahwa rempah itu sebagai identity atau identitas,” tegasnya.

Wali Kota juga berharap, nantinya di dalam mindset masyarakat seluruh Indonesia akan meyakini benar dan memberikan persetujuan bahwa Ternate ini adalah Kota Rempah dan persetujuan ini juga akan diyakini benar oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia.

“Jadi kita berupaya untuk mendorong agar berbagai macam kegiatan-kegiatan dalam rangka memperkuat city branding Ternate Kota Rempah. Salah satunya adalah storytelling jadi kita ingin itu diperkuat oleh Pemerintah Daerah atau para komunitas komunitas yang saat ini tumbuh subur sehingga dengan kegiatan tersebut semakin memperkuat Ternate sebagai kota rempah,” sebutnya.

Beliau juga menyampaikan, potensi rempah Ternate di masa lalu dapat menjadi kekuatan untuk memberikan kesejahteraan ekonomi warga Kota Ternate saat ini dan akan datang.

“Jadi saya harus menyampaikan ini karena Ternate tidak memiliki sumber daya alam sekaya Kabupaten/Kota yang ada di Maluku Utara, sehingga identitas Ternate sebagai Kota Rempah itu harus betul-betul menjadi promosi yang paling kuat dan itu menjadi nilai tambah atau value bagi masyarakat kota Ternate secara keseluruhan,” tutupnya.

Acara tersebut dimeriahkan dengan pentas seni dari para pegiat seni dan budaya di Maluku Utara dan dihibur dengan lantunan lagu dari Guest Star yakni Fresly Nikijuluw. (Tim_IKP Diskominfo Ternate)