Berita

<p>DISKOMSANDI - Musik adalah salah satu media hiburan. Namun diperlukan konsep acara musik yang unik untuk menarik perhatian generasi millennial.&nbsp; Tak hanya sekedar hiburan, musik dapat menjadi ajang untuk mengembangkan kreativitas serta potensi diri, juga sebagai media untuk menyampaikan&nbsp; pesan-pesan, informasi, nilai-nilai dan pengetahuan.&nbsp; Seperti acara Music Corner Season 14 yang digagas oleh Tarada Creative, sekelompok seniman asal Tidore, pada sabtu 11/08/2018 lalu di benteng oranje Ternate.&nbsp; Acara yang dimulai pukul 16.00 ini tidak hanya menyuguhkan musik, tapi juga berkolaborasi dengan seni dan kreativitas lainnya. Line up dan konsep yang unik menjadi magnet yang membuat pengunjung enggan beranjak hingga acara selesai di pukul 01.00. Tidak hanya oleh kaum millennial, Music Corner juga diapresiasi oleh&nbsp; Pemerintah Kota Ternate. Wakil walikota Ternate H. Abdullah Tahir, SH yang datang beserta beberapa petinggi Pemkot nampak asyik menikmati acara sambil berbaur dengan penonton&nbsp; lainnya. Abdullah memberi support kepada generasi muda agar terus semangat berkarya, &nbsp;&ldquo;Atas nama Pemerintah, saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Ini kegiatan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda dan masyarakat Kota Ternate&rdquo;, tuturnya saat memberikan sambutan, sembari mengingatkan agar para pemuda menjauhi narkoba dan minuman keras.</p> <p>Benteng oranje yang dipilih sebagai lokasi acara telah ditata sedemikian menarik dengan perpaduan panggung, audio visual, <em>lighting</em> dan <em>mini expo</em> sehingga memberikan sensasi tersendiri bagi pengunjung yang datang. Tak hanya mengandalkan <em>performance</em> di panggung utama, Music Corner juga memberi ruang bagi para <em>entrepreneur</em> muda untuk mempromosikan produk mereka pada beberapa <em>booth</em> yang telah disediakan.&nbsp; <em>Founder</em> Music Corner, Herman atau yang lebih dikenal Babang Eros saat memberikan sambutan mengatakan bahwa Music Corner adalah wadah yang memberikan ruang bagi para pegiat seni dan ekonomi kreatif di Maluku Utara untuk membuat panggung/pasar mereka sendiri tanpa berharap pada pihak lain terutama pemerintah &ldquo;Pasar Bisa Kita Ciptakan&rdquo; teriak Eros lantang, mengutip penggalan syair lagu Efek Rumah Kaca yang menjadi visi mereka. Harapan Eros, Music Corner tidak hanya melulu berisi hiburan musik &ldquo;Acara ini terbuka dan siap menjadi media bagi siapa saja untuk berkarya&rdquo;, pungkasnya.</p> <p>Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ternate Thamrin Marsaoly, SP, M.Si menyampaikan apresiasinya dan berharap ke depan dengan dukungan Pemkot, dapat diselenggarakan&nbsp; acara Music Corner yang lebih besar lagi dan mengakomdir lebih banyak kreativitas. &ldquo;Insya Allah kami akan memberdayakan adik-adik yang punya bakat dan kreativitas ini pada event-event seni budaya&nbsp; seperti HJT (red: Hari Jadi Ternate)&rdquo;, tutur Thamrin yang menyaksikan acara ini hingga selesai.</p> <p>Para pengunjung merasa betah mengikuti acara ini sampai selesai. Tidak hanya larut dalam euforia musik, pengunjung juga diajak untuk turut memberikan bantuan pada korban gempa bumi di Lombok. Sejenak suasana menjadi hening dan penuh haru saat beberapa sastrawan muda, diantaranya M Haykal dan Teguh&nbsp; tampil membacakan puisi. Salah satu puisi yang dibacakan&nbsp; berjudul &ldquo;Inaq dan Amak di Negeri Sasak&rdquo; didedikasikan untuk korban gempa di Lombok.</p> <p>Acara yang dipandu <em>host </em>kocak, Bams Conoras ini berhasil membuat pengunjung rela bertahan meski sempat diguyur hujan. Penampilan Koko Mayer adalah salah satu penampilan yang ditunggu-tunggu. Aksi koko di panggung saat menyayikan lagu india,&nbsp; <em>koi mil gaya, ost kuch-kuch hota hai</em>,&nbsp; dengan menirukan karakter suara Rahul, Tina dan Anjani membuat tawa penonton pecah. Acarapun semakin meriah. Penampilan RnR Tribute, Treeshome, Sibabelule dan JAM Band membuat&nbsp; panggung music corner semakin larut semakin memukau. Penampilan para musisi multi genre ini disempurnakan dengan penampilan&nbsp; Rio Basir di akhir acara.&nbsp; Terasa harmonisasi antara penonton yang datang dengan acara yang berlangsung. Semua pulang dengan harapan event ini akan digelar lagi. (TR_diskomsanditernate)</p>