Berita

PEMKOT TERNATE - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. didampingi Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, S.Sos., M.Comn&MediaST, Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si dan Sekretaris Daerah Kota Ternate Dr. H. Rizal Marsaoly, SE, MM, meninjau lokasi bencana Banjir Bandang di kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.

Menteri PUPR RI Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. ketika diwawancarai mengatakan saat ini telah diusahakan solusi jangka pendek maupun panjang.

“Sekarang kita akan melaksanakan yang semi permanen dulu, tapi yang lebih baik. Untuk saat ini terdapat beberapa hal yang perlu diatasi. Pertama, kita harus mengatasi alur material, karena tadi kita lihat alur awalnya di sana, namun karena ini adalah banjir bandang yang mana bukan hanya air tapi juga dengan material yang di dalamnya ada koloid, pasir, lumpur, kerikil, batu besar, sehingga tidak bisa lagi mengikuti topografi, material tersebut menerjang lurus, karena ada massanya,” tutur Menteri PUPR.

Lebih lanjut, Menteri PUPR mengatakan bahwa terkait alur tersebut akan segera diatasi pada minggu-minggu ini. Atas rekomendasi Wali Kota Ternate, Menteri PUPR juga akan menunjuk penyedia jasa lokal disini yang bisa mengerjakannya.

Menurutnya, masih banyak material pada sumber banjir, jadi kemungkinan masih ada potensi terjadi banjir bandang lagi, tidak hanya di Kelurahan Rua tapi di Kota Ternate, maka dari itu harus ada sabo dam.

Di Kota Ternate sendiri terdapat 15 sungai, yang mana sudah ada 22 sabo dam untuk bagian utara, namun belum ada sabo dam di bagian selatan, dan akan segera didesain 20 sabo dam hingga akhir tahun ini.

“Karena seperti yang saya katakan, kalau air masih bisa tetap mengikuti alur, tapi kalau ada material didalamnya, ini akan seperti kereta cepat. Akan coba kita desain, dan butuh kira-kira 20 Sabo Dam,” sebutnya.

Kemudian terkait relokasi penduduk, Menteri PUPR menyampaikan bahwa terdapat 49 rumah yang mau direlokasi, ditambah sekolah dan musola.

“Akan kita bangunkan, tanahnya juga sudah disiapkan, bahan-bahannya dari Bandung dan akan segera diangkut ke sini, mudah-mudahan akhir bulan ini sudah sampai disini agar langsung dikerjakan,” pungkasnya.

Sementara itu Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, S.Sos., M.Comn&MediaST. dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR atas kunjungannya.

“Kami berterima kasih, saya juga secara pribadi selaku mitra kerja kementerian PUPR berterima kasih sekali atas kunjungan langsung Pak Menteri untuk meninjau daerah bencana, dan saya percaya dengan kehadiran beliau ini akan mempercepat penanganan para korban banjir bandan,” tuturnya.

Lanjut, Irene mengatakan, bahwa saat ini mereka fokus untuk jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu menyelesaikan aliran material supaya masyarakat tidak lagi trauma.

Kemudian, karena bencana di Rua ini bukan bencana yang pertama, khususnya di Ternate sendiri yang pernah mengalami bencana beberapa waktu, lalu, maka dari itu secara holistic, Menteri berserta jajaran juga melihat potensi dan bagaimana mitigasinya.

“Saya pikir dengan pembangunan yang akan dilakukan kedepan, bukan lagi wacana namun sebagai suatu langkah konkret yang dilakukan oleh Kementerian PUPR Untuk membantu masyarakat Ternate. Jadi, harapan saya agar masyarakat turut mendukung, jangan lagi ada polemik persoalan lahan, karena kita tahu bahwa ini semua sudah dipikirkan berdasarkan perencanaan, pada prinsipnya adalah keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang kita tuju,” tandas Irene.

Untuk diketahui lahan atau tanah yang akan dijadikan tempat relokasi yakni milik Pemerintah Kota Ternate yang berlokasi di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate dengan luas kurang lebih 2,6 Hektar. (Tim_IKP Diskominfo Ternate)