Berita

PEMKOT TERNATE - Sekretaris Daerah kota Ternate Dr. H. Rizal Marsaoly, SE., MM yang juga Koordinator Posko Tanggap Darurat Banjir Bandang Rua bersama Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, SH., Wakapolres Ternate Kompol Riki Arinanda, S.H., S.I.K., M.M dan Kepala Basarnas Ternate Fatur Rahman memimpin Rapat Posko Penanganan Darurat yang di gelar di Posko SAR Gabungan Banjir Bandang, Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.

Rapat tersebut diikuti oleh Karendal OPS Polres Ternate, Balai Wilayah Sungai (BWS), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan sejumlah Kepala OPD, Sabtu (31/8/24).

Sekretaris Daerah kota Ternate Dr. H. Rizal Marsaoly, SE., MM saat diwawancarai usai rapat mengatakan bahwa hari Sabtu, merupakan hari ke-7 pasca bencana banjir bandang Rua dan sesuai SOP Basarnas, hari ini merupakan hari terakhir pencarian korban.

“Sesuai SOP Basarnas, hari ini merupakan hari terakhir pencarian korban, namun 1 orang korban masih belum ditemukan sehingga setelah kami diskusikan dan menyurat ke Basarnas Pusat akhirnya pencarian akan dilanjutkan hingga 3 hari kedepan,” ungkap Sekda.

Sekda menyebutkan total korban hilang berjumlah 19 korban dan 18 korban sudah ditemukan dan 1 orang belum ditemukan.

Selanjutnya, Sekda menjelaskan mengenai lokasi pengungsi setelah masa tanggap darurat selesai.

“Untuk proses relokasi seperti kesiapan lahan, kemudian proses pembangunan, tentu membutuhkan waktu, sehingga Pemerintah Kota punya alternatif untuk sementara kita akan coba berkoordinasi dengan teman-teman dari lokasi Asrama Haji sebagai plan pertama dan Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kecamatan Ternate Utara sebagai plan kedua,” jelasnya.

Selain itu, di lokasi bencana pada RT 1 dan 2 Kelurahan Rua tetap dilakukan pembersihan lokasi.

Selanjutnya, terkait data rumah yang rusak, Sekda menyebutkan bahwa sesuai data dari Kadis Perkim, kurang lebih ada 33 rumah yang rusak dan butuh perhatian karena radius penanganan ketika alur air dibuka kembali maka radius 50 meter ke kiri dan ke kanan berpotensi terkena dampak sehingga jumlah rumah yang perlu dilakukan relokasi kemungkinan bertambah.

“Ini adalah tindakan antisipasi karena sesuai SOP, kejadian seperti ini paling tidak tindakan mitigasi pemerintah kota ke depan adalah mengikhtiarkan untuk radius 50 ke kiri dan ke kanan dari talud terluar itu juga sudah harus kita pikirkan,” jelasnya..

Sementara itu, Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman menjelaskan bahwa di hari ke-7 pelaksanaan operasi SAR, pihaknya telah menurunkan K9 di sektor 2 yang mana sektor tersebut diindikasikan adanya korban, dan setelah K9 akan dilanjutkan dengan excavator termasuk di sektor 1C.

“Di sektor 1C itu adalah sektor yang sudah kita laksanakan pencarian, tetapi dari keluarga masih meyakini bahwa korban masih ada di daerah tersebut. Sehingga kita kembali melakukan pencarian sekaligus melaksanakan pembersihan terhadap material yang ada di sektor 1C tersebut,” jelas Kepala Basarnas.

Selanjutnya, Kepala Basarnas menyebutkan pencarian dilanjutkan di sektor 2 sebelah barat jalan utama. “Nah disitu, rencananya kita akan lakukan pencarian di hari ke-8 sampai hari ke-10,”’

Kepala Basarnas menuturkan bahwa pencarian terkendala oleh material yang cukup tebal dan besarnya bongkahan yang terbawa banjir bandang. (Tim_IKP Diskominfo Ternate)