Berita

PEMKOT TERNATE – Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Ternate mengikuti kegiatan Jelajah “Jejak Sejarah Perjuangan Bangsa” yang dipaparkan oleh Kepala Museum Rempah-Rempah dan Museum Sejarah Ternate, Rinto Taib, S.Sos., M.Si.

Kegiatan tersebut digelar di Benteng Oranje Kota Ternate, usai gladi pengukuhan Paskibraka.

Kepala Museum Sejarah Kota Ternate, Rinto Taib, S.Sos., M.Si dalam wawancaranya mengatakan bahwa pengetahuan sejarah bagi para peserta Paskibraka sangatlah penting karena spirit kemerdekaan dan semangat nasionalisme ini perlu di tumbuh kembangkan pada generasi muda.

“Hal ini dilakukan agar para peserta Paskibraka yang merupakan pelajar mengetahui bagaimana perjalanan panjang dari sejarah bangsa, terutama yang lokasinya di daerah kita, yakni Maluku Utara, dan yang berkaitan dengan situs sejarah yang secara pemeringkatan diakui sebagai situs sejarah peringkat nasional, yaitu Benteng Oranje,” jelas Kepala Museum.

Kepala Museum yang juga Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Ternate juga menjelaskan bahwa hal yang paling menarik adalah, menceritakan kepada mereka, bagaimana dan apa saja yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa di masa lalu, diantaranya adalah tempat diasingkannya Sultan Mahmud Badaruddin II, seorang pahlawan nasional dari Palembang, yang dimakamkan di pekuburan Islam Ternate.

“Salah satu sejarah dari Benteng Oranje yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II pernah di penjarakan di dalam salah satu penjara di Benteng Oranje. Selain itu terdapat juga bangunan-bangunan yang memiliki sejarah panjang dalam konteks kejayaan rempah di masa lalu, seperti gudang rempah, istana atau kantor para gubernur general VOC yang saat ini dijadikan sebagai Museum Rempah,” sebutnya.

“Terdapat juga 13 (tiga belas) meriam dan juga lonceng gereja yang dibawa oleh Portugis di tahun 1603 ke Ternate yang merupakan lonceng tertua di Nusantara yang kini replikanya digantung di gerbang Benteng Oranje,” tambahnya.

Menurutnya, penting untuk para peserta Paskibraka lebih giat belajar, berangkat dari peristiwa sejarah panjang perjuangan bangsa di masa lalu, ketika dulu mereka harus berperang, mengorbankan nyawa, bahkan harta, kini kita hanya tinggal melanjutkan perjuangan dengan giat belajar dan berkarya dalam berbagai macam kegiatan, berdasarkan potensi yang mereka miliki.

Sementara itu, Kepala Seksi Upacara Puncak Peringatan HUT RI Tingkat Kota Ternate, Nuryadin Rahman, SH, menyampaikan bahwa pengenalan sejarah bagi para peserta Paskibraka merupakan kegiatan baru yang diberikan kepada para peserta yang belum pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Hari ini, para peserta Paskibraka dikenalkan tentang pelajaran sejarah, ada konten sejarah jejak perjuangan kebangsaan di negeri rempah dan dengan pengenalan muatan lokal terhadap edukasi terhadap peserta Paskibraka ini, agar mereka tidak hanya mengenal soal sejarah bangsa secara umum tapi juga mengenal sejarah bangsa di kota rempah itu sendiri,” jelasnya.

Nuryadin juga menyebutkan, yang istimewa tahun ini diberikan juga materi tentang literasi untuk memberikan wawasan kepada para peserta Paskibraka agar bisa menghadapi kemajuan informasi komunikasi di internet dan media sosial.

“Literasi digital sangat penting untuk dipahami, baik itu dari sisi penggunaan manfaat, pengendalian dan perlindungan data privasi, karena 5-10 tahun kedepan perubahan teknologi akan lebih cepat sehingga materi itu dimasukkan sebagai salah satu materi wajib untuk pemahaman edukasi pada Paskibraka,” pungkasnya.

Usai pemaparan sejarah, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Museum Rempah dan Museum Sejarah Ternate.

Untuk diketahui, Museum Rempah dan Museum Sejarah Ternate terbuka gratis untuk umum pada Senin-Jum’at (kecuali tanggal merah) pukul 08.00 WIT-16.00 WIT. (Tim_IKP Diskominfo Ternate)